Lingkaran Setan
Saat ini Indonesia sedang diberikan cobaan yang cukup besar. Terutama di dunia kesehatan. Sebanyak 521 tenaga kesehatan telah gugur selama periode Maret — Desember 2020. Angka ini merupakan angka gugurnya tenaga kesehatan tertinggi di Asia dan nomor 5 Dunia.
Hal ini merupakan sebuah ironi. Dimana tenaga kesehatan adalah pahlawan garda terdepan di tengah pandemi seperti sekarang. Tidak terbayang bagaimana perasaan para tenaga kesehatan saat harus berjuang sekaligus menjaga diri agar tidak tertular virus. Takut, gelisah, khawatir, marah, dan kesal mungkin bercampur menjadi satu. Tapi semua itu mereka abaikan dan tetap berjuang demi Indonesia yang lebih baik.
Mari kita tengok keadaan diri kita. Sudahkah kita mematuhi protokol kesehatan? Sudahkah selalu memakai masker dan menjaga jarak jika berinteraksi dengan orang lain? Sudahkah selalu mengingat untuk mencuci tangan sebelum dan setelah memegang benda yang asing?
Mari kita tengok keadaan sekitar kita. Apakah orang-orang masih taat pada aturan? Atau sudah tak acuh? Sungguh ironi bukan. Disaat para Pahlawan Tenaga Kesehatan kita berjuang mati-matian untuk menyelamatkan sekaligus bertahan hidup, justru kita ‘memudahkan hidup’ diri kita sendiri.
Menariknya, jumlah tenaga kesehatan yang gugur tak akan hanya berhenti begitu saja. Semakin berkurangnya tenaga kesehatan yang aktif, semakin banyak pula kemungkinan tenaga kesehatan tersebut kelelahan dan kemudian rentan terserang penyakit. Ini seperti lingkaran setan yang akan berulang berkali-kali lipat. Menyedihkan? Tentu saja.
Aku bukan tenaga kesehatan, lalu apa yang bisa aku lakukan untuk membantu? Patuhi protokol kesehatan! Jaga diri kita dan lingkungan terdekat kita. Jika kita sehat, kita juga berperan menjaga kesehatan dan mengurangi beban tugas para tenaga kesehatan. Yuk kita hadapi bersama.